Let’s go to Turkey

Sejak membaca novel-novelnya Orhan Pamuk aku sekarang jadi sering google tentang Turki, terutama Istanbul. Semakin sering baca (setiap kali selesai baca satu buku, biasanya aku langsung lanjut baca buku lainnya dari Pamuk. Ya, bisa dibilang aku kecanduan!) semakin aku penasaran dengan Turki.

Pas S1 aku sempet akan skripsi tentang Turki, lho. Dulu aku ingin mengangkat tema Penolakan Prancis terhadap Masuknya Turki sebagai Anggota Uni Eropa. Aku udah persiapan lumayan banyak: udah bikin proposal, udah nyari bahan, bahkan aku niat banget mau ngambil kelas bahasa Turki kalo proposalku disetujui.

Nyatanya, pembimbingku kurang setuju kalo aku nulis tentang tema itu. Itu topiknya lumayan sensitif, sih, karena berhubungan dengan SARA. Awalnya mau aku ‘belokkin’ jadi masalah hubungan Turki-Yunani. Soalnya, kan, Turki-Yunani itu musuhan, sedangkan Prancis nggak bermasalah sama Yunani di Eropa (meskipun Yunani bangkrut dan menguras duitnya UE). Nah, di sini aku pengen liat apa yang membuat Prancis mendukung Yunani? Cuman, ya, tetep aja nggak bisa karena ujung-ujungnya SARA lagi.

Setelah calon skripsi yang gagal itu aku nggak pernah bersentuhan lagi dengan Turki. Sebenernya bukannya nggak bersentuhan, sih, lebih ke nggak peduli. Tapi setelah aku selesai membaca Istanbul, aku jadi tertarik mencari tau soal Turki. Apalagi kemudian baca Snow, aku makin penasaran dengan kondisi politik di Turki.

Sekarang sepertinya aku pengen balik lagi untuk belajar tentang Turki dan juga pengen ke Turki, terutama ke Istanbul. Sejauh ini belum kepikiran untuk tinggal di sana, mungkin hanya untuk liburan dan balajar (kuliah? kenapa nggak?). Dengan kondisi ekonomi Turki yang berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, posisi negara ini di dunia nggak bisa dianggap remeh lagi. Malah banyak yang meramalkan Turki bakal mengulang kajayaannya di masa lalu ketika masih menjadi Kesultanan Usmaniyah.

Sejauh ini kepikiran juga untuk belajar bahasa Turki. Ini keinginan awal ketika aku baca (lagi-lagi) novelnya Orhan Pamuk. Aku mikir, kalo aku bisa baca versi bahasa Turki-nya, pasti jauh lebih bagus. Dulu mungkin nggak sempet kesampaian, tapi bukan berarti nggak bisa, kan? Apalagi bahasa Turki sekarang makin banyak dipakai seiring dengan posisi penting Turki di dunia. Masalahnya di mana bisa belajar bahasa Turki? Hahaha… itu yang masih aku cari. Semoga kesampaian. Amiin.

 

 


Leave a comment